Social Icons

Pages

Labels

Sunday, December 2, 2012

Ceramah Tarwih KKN : Berhukum Dengan hukum Allah


 
Bismillah…
Alhamdulillah…
Kita memuji dan bersyukur kepada Allah subhanahu wa ata’ala…
Serta bersalawat kepada Rasulullah Sallallahu alaihi wa sallam
Jamaah yang dirahmati oleh Allah…

Banyak orang yang mungkin salah kaprah tentang islam. Ada orang yang beranggapan bahwa islam ini hanya tentang sholat, puasa, zakat, haji. Tak lebih dari itu.

Mungkin ada juga yang sudah berfikir agak maju, dengan sadar bahwa Islam tak hanya sebatas itu. Mulailah mereka faham dengan kewajiban menutup aurat bagi wanita. Namun disayangkan, sebagian dari orang yang sudah “sadar” tersebut hanya tahu bahwa jilbab yang mereka maksud adalah kain yang menutupi kepala mereka.

Jamaah yang dirahmati oleh Allah…
Islam bukanlah sebatas ibadah di masjid, Islam bukan sebatas pemberian zakat, puasa ramadhan dan ibadah haji bagi mereka yang sudah mengumpulkan uang bertahun-tahun dan cukup untuk biaya ke baitullah.
Islam ini adalah suatu konsep yang komplek. Yang memiliki hukum dan aturan dari bangun tidur sampai tidur lagi.
Mungkin ada yang bertanya.”iyakah? adakah aturannya?” Ataukah ada yang sudah ancang-ancang, sepertinya ini kelompok radikal yang ingin menggantikan pancasila kita.
Jamaah yang dirahmati oleh Allah…
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman. Yang artinya:
“Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? Siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini agamanya?” (Al maidah : 50)
Allah subhanahu wa ta’ala bertanya. Hukum siapa yang mereka kehendaki?
Subhanallah…
Kita yang mengaku diri sebagai ciptaan Allah, maka hendaknya yakin, bahwa Allah yang lebih tahu tentang kita. Tentang bagaimana kita berjalan dan bertingkah di dunia agar dapat selamat menuju tempat yang dicita-citakan yakni surga Allah?
Allah bertanya:’ Siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini agamanya?” bukanlah pertanyaan yang huth jawaban sebab jawabanya sudah jelas bahwa hukum yang terbaik adalah milik Allah.
Bukankah Allah pun telah berfirman,

“itulah kitab yang tidak ada keraguan didalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang beriman.” (Al Baqorah : 2)

Maka apakah kita telah menjadikan Al Quran sebagai pedoman, ataukah malah kita menjadikannya sesuatu yang ditinggalkan dan tidak dipedulikan? Padahal kita mengaku diri sebagai orang yang bertaqwa?

Sehingga kita tergolong manusia yang diadukan oleh rasulullah kepada Allah. Yang diabadikan dalam Al Quran,

“Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan."

Jamaah sekalian, mari kitabertanya Apakah kita telah menjadikan Al Quran ini sebagai pedoman? Apakah kita sudah dekat dengan Al Quran ataukah tidak?

Jamaah yang dirahmati oleh Allah…
Sekali lagi islam ini adalah agama yang syamiil dan mutakamil.
Hukum2 Allah dalam al Quran
1.      Sepertiga al quran tentang Tauhid. Yaitu mengesakan Allah dan menjauhi kesyirikan.
2.      Sepertiga Al Quran membahas tentang kisah-kisah.
3.      Sepertignya lagi berisi tentang hukum-hukum.
a.      Ratusan ayat yang membahas tentang hukum pidana
b.      Ratusan ayat yang berbicara tetang hukum privasi
c.       Ribuan ayat yang membahas tentang akhlaq, etika dan hak-hak umum
d.      Ribuan ayat yang berbicara tentang bangsa-bangsa dan nabi terdahulu
e.  Masih banyak lagi dari sisi ibadah, ilmu, jihad, iman, makan dan minum, pakaian, perhiasan, muamalat, peradilan dan hakim, dan sejarah.
Jamaah sekalian mari kita mengambil contoh kongkrit dari ayat-ayat yang mngkin sering kita tinggalkan, ataukah mungkin baru kita dapati bahwa ternyata ada ayat yang seperti ini:
1.      Allah membuat jual beli antara kita dengan-Nya yaitu dijauhkan dari adzab yang pedih dan diberikan balasan berupa surga:
a.      Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
(QS: Ash shaff : 10-11)
b.      Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
(At Taubah : 111)

2.      Allah menjadikan orang berilmu sebagai saksi yang disejajarkan dengan malaikat yang tak punya salah kepada Allah.

a.      Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Ali Imran : 18)
b.      Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
(Faathir: 28)

Allah memerintahkan kita untuk berilmu agar kita mengetahui serta ditinggikan derajat di sisinya, serta menjadi orang yang khusyu’ dan benar2 takut kepadanya.

c.       Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu (agama) beberapa derajat. (Al Mujadilah : 11)

Sehingga kita mestilah berilmu dan mengetahui hakikat bukan lagi hanya mengikut kepada nenek moyag kita sebagaimana allah menegur manusia. Dalam al quran disebutkan :
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?" (Al Baqorah : 170)

Jamaah sekalian, sekali lagi bahwa islam ini kompleks dan menyeluruh… mengatur segala yang bisa mengantarkan kita kepada kebaikan dunia dan akhirat…
Mari jamaah sekalian kita menyongsong kepada aturan Allah, yang kita yakini sebagai aturan yang terbaik. Yang tidak akan membahayakan kaumnya.
-          Allah melarang zina karena akan lahir anak yang tidak ditahu siapa bapaknya, sehingga Allah membuat syariat nikah.
-           
Allah melarang riba karena akan merugikan beberapa pihak, maka Allah menghalalkan jual beli.
-          dll…

Bangun tidur ada aturannya…
Makan dan minum ada aturannya…
Berpakaian ada pula aturanya…
Berkendaraan ada juga aturannya…
Bermasyarakat ada juga aturannya…
Pergaulan laki-laki dan perempuan ada juga aturannya…
Menikah ada juga aturannya…
Mendatangi istri ada juga aturannya…
Memberikan nasihat ada juga aturannya…
Ortu dan anak ada juga aturannya…
Sampai tidur lagi, ada aturannya…

Mungkin ada yang berkata, “wah islam itu ternyata susah yah”
Maka kita katakan yah, susah dirasa…
Namun, jenis orang yang beriman ada 2 yaitu:
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (At Taubah : 41)

“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." (Al baqorah :285)

Rasulullah bersabda:
اَدُّنْيَا سِخْنُ الْمُؤْمِنُ وَخَنَّةُ الْكَافِرُ
“Dunia adalah pejara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir” (HR.Muslim)

Mari bersama kiya yakin dengan seyakin-yakinnya, bahwa apa yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya adalah yang tebaik baik kita.

Assalamu alaikum warahmatullahi wa barokatuh

0 comments:

Post a Comment