Hari Pertama Kuliah Intro to ICT di Kampus
Parang Tambung
Setelah
sekian pekan kuliah di ICT Center Gunung Sari, akhirnya mulai pekan lalu
perkuliahan dikabarkan pindah ke Kampus Parang Tambung. Tentunya ini menjadi
info yang baik bagi kami. Mahasiswa yang berdomisili di Kampus Parang Tambung.
Tidak perlu menarik kocek. Mengeluarkan uang receh untuk biaya pete-pete atau
beli BBM di pom bensin pojok jalan Dg. Tata Raya. Asyik. Pemindahannya mulai
pekan lalu, namun baru pekan ini -Rabu tanggal 28 November 2012- sempat masuk
kuliah. Karena kabar simpang siur masalah perkuliahan hari sabtu –tanggal 24
November 2012-, akhirnya waktu perkuliahan tetap hari rabu waktu yang sama.
Ba’da dhuhur. Siang-siang. Panas. Keringat. Lapar. Belum breakfast.
Belum lunch. (Sepertinya memang saya yang malas makan. Akhirnya penyakit maag
tidak hilang-hilang, malah tambah menjadi-jadi di perut ku yang kempes kering
kerontang. Laparlah intinya.)
Sedikit
keuntungan karena ruang yang digunakan adalah ruang “eksklusif” milik Prodi
Business English, katanya. Namun menyebutnya “eksklusif”, itu pun dengan
perbandingan terhadap reruang yang ada di sebaris gedung DH. Bukan eksklusif
standar hotel. Clarion pula. Standar mahasiswa, teman. Ruang “ternyaman” yang
pernah dirasai di ruang DH.
Sedikit
lucu. Setelah mengembara di dunia KKN. Seharusnya aku semakin giat untuk
mengurus tugas akhirku. Thesis. Skripsi kata orang Indonesia. Namun ternyata
jauh panggang dari api. Ataukah “jauh asap dari apai?” Aku malah sibuk dengan
urusan lain. Cuek bebek kepada Usulan Judul. Konsultasi Proposal Penelitian.
Ikut ITP. Test TOEFL. Seminar Proposal. Penelitian. Seminar hasil. Ujian akhir.
Ujian meja. Wisuda. Foto-foto. LanjutKerja. Nikah. Punya anak. Beli Rumah, dan lain
sebagainya. Jauh. Sungguh jauh. Jauh dari semua harapan-harapan dan cita-cita
masa lalu. Hehe. Lucu toh?
Seingatku,
sepulang dari tempat KKN, baru 3 kali aku menyempatkan diri menginjak-injakkan kaki
di Fakultas Bahasa dan Sastra. 3 kali. Sekali untuk melepas rindu. Kedua kali
karena kebetulan masuk. Tidak tahu ada apa waktu itu. Masuk saja. Jalan-jalan.
Dan setelah berpisah selama dua bulan, baru tadi, ketiga kali. Saya sempat
menginjakkan lagi langkah kaki ini di rerumputan yang mulai menghijau.
Menyusuri pinggiran jalan mantan lapangan sepak bola yang sering kami gunakan
dulu. Kala masih bagus untuk dipakai. Menyusuri jalan setapak yang memisah
dengan tempat teman-teman di Bestra. Merasai kembali semangat muda kala waktu
perdana sekali aku memasuki kampus dengan perasaan lega. Nikmatnya. Senang
bukan main. Karena keterpaksaan, Terpaksa punya kata
kuliah di Fakuultas ini, aku berhasil meredam rindu kepadanya. FBS.
Matahari bersinar dengan cantiknnya,
cahayanya membelai indah dedaunan. Pepohon bergoyang menyambut kedatanganku.
Awan menutupi sehasta demi sehasta jalan yang dilewati. Si manis awan sengaja
mengiringku ataukah kebetulan lewat di jalan yang sama, entahlah. Aku bahagia.
Ada yang berbeda. Sangat berbeda. 3 tahun yang lalu.
Di tiga tahun yang lalu. Di jalan
yang sama. Di waktu yang berbeda. Ketika mentari merekahkan cahayanya. Ketika
beburung dengan elok menyiulkan, syahdu. Kala kembang tersenyum segar sesenti.
Perjalanan kuliah sebagai mahasiswa, ku mulai hari ini. Tidak ada kenalan.
Tidak ada kawanan. Di kelaslah. Barulah di kelas. Meski tidak terlalu akrab.
Aku menganggap mereka teman. Meski pun aku duduk di pojok kapal yang megah.
Barulah kini, ketika tidak ada lagi
wajah-wajah mereka. Rindu nian aku kepada teman-teman kelasku. Aku baru sadar.
Baru sadar kalau ternyata mereka pernah ada. Baru sadar kalau ternyata aku
merindu mereka. Baru sadar ternyata mereka pun pernah menulis kisah-kisah di
sekeping hati ku. Pernah bersama selama 3 tahun. Hanya tiga tahun. Sungguh
bernarlah perkataan orang. “Rindu barulah terasa ketika yang dikasihi
jauh dari kita.” Aduhai,
syahdunya.
Sekarang,
begitu bertebaran wajah-wajah baru. Unik. Lucu. Imut. Menjengkelkan.
Menyebalkan. dan berbagai raut wajah yang ku temukan. Melihat sekilas. Tidak
memandang.
Aku
nyengir saja melewati punggung gedung DA, gedung Fakultas. Menyusuri Gazebo LL.
Menjalani lorong DB, dan melangkahkan kaki mendaki anak tangga gedung Jurusan.
Mungkin di sana ada info yang jelas tentang perkuliahan ini hari? ICT?
Rindu
tetaplah rindu. Jangan berharap besar terhadap rasa yang mencoba untuk menguasai
hati, sebab kan sakitlah yang datang merajai. Mengganti tawa dengan sedih.
Mengganti bahagia dengan kemurungan. Cemberut mengganti senyuman.
ICT
belum masuk. Berbicara dengan “Ade”(nama teman). Sedikit cerita tentang teman yang mendapat
musibah.
ICT
berlalu. Kerinduan berlalu. Terobati. Namun ada sedikit kekecewaan yang
menyelimuti. Dan mulai sadar. Sedikit sadar. Ternyata PERAHU itu telah karam dan
KAPAL pun tenggelam sebelum sampai di DERMAGA. Aku diam sejenak.
Meski berpisah, tetap ada “Serine” dan “Kembang Api”
yang bisa dipakai. Digunakan untuk saling berkomunikasi. Seperti Film TITANIC
dulu. Ketika kapal menuju tenggelam. Mungkin
masih ada yang ingin saling membantu, saling meminta tolong.
Biarlah
kapal karam. Biarlah perahu tenggelam. Namun satu janji baru. Antara Anda,
Saya, dan Mereka. Kita semua, “SAMPAI JUMPA DI DERMAGA”.
0 comments:
Post a Comment