Ada yang bilang, “Dakwah itu tujuannya hanya menyampaikan kebenaran
kepada orang. Mereka ingin ikut atau tidak bukanlah urusan kita. Yang memberikan
hidayah kan Allah. Jadi dakwah ini bukanlah ajang rekruitmen.”
Ucapan tersebut mengandung kebenaran yang saya sepakati yaitu, “Yang
memberikan hidayah adalah Allah.”
QS. Ibrahim : 4.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“… Maka Allah
menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang
Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.”
Sungguh, Allah-lah
pemilik hak hidayah. Bahkan Rasul mulia, Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam
tidak memiliki kemampuan untuk memberikan hidayah kepada orang yang ia cintai,
pamannya, Abi Thalib.
QS. Al Qashash
: 56, Allah Ta’ala berfirman:
Sesungguhnya
kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi
Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih
mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
Betapa Rasulullah
yang mulia ditegur oleh Allah akan keinginan beliau mendoakan pamannya kiranya
diampunkan oleh Allah, begitu pula keinginannya untuk menjadikan pamannya
sebagai seorang muslim. Akan tetapi usaha itu tak berbuah sebagaimana yang
beliau inginkan, padahal pamannya, Abu Thalib telah membantu dakwah Rasulullah
dengan total. Sekali lagi, hidayah milik Allah!
Untuk yang satu
ini, maka perlu tinjauan ulang. Jika yang dimaksud bahwa menjadikannya anggota
organisasi, pengurus, dan yang lainnya, maka bisa iya pun bisa tidak. Perlu dibicarakan
lebih jauh lagi.
Kita memberikan
perbandingan seperti ini:
Sekiranya saja
dakwah ini hanya sekedar menyampaikan kebenaran kepada orang lantas kita
berlepas diri, mereka menerima atau tidak terserah, maka! Cukup sekali kita
menyampaikan dakwah dan terlepaslah amanah kita. Begitukah? Eits, sabar dulu! Lihatlah
Rasulullah, mendakwahi manusia dengan harapan agar dakwahnya diterima. Beliau mengharap
agar mereka memeluk Islam. Bukankah ini rekruitmen? Rekruitmen agar mereka
memeluk Islam? Berarti dakwah itu rekruitmen!
Sekiranya dakwah
ini hanya cukup sekali saja tersampaikan, maka! Buat apa nabi Nuh alaihis salam
berdakwah siang dan malam? Apakah beliau berdakwah seluruh dunia? Tidak kan? Cuma
skala kecil. Artinya orang yang beliau ajak itu-itu saja di daerah tersebut,
kaum tersebut.
QS. Al ankabut
Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara
mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun.
Bukan hanya
itu. apakah dakwah beliau Cuma sejam tiap harinya? Apa Cuma sekali sepekannya? Tidak!
QS. Nuh :5
Nuh berkata:
"Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang,
Lihatlah! Nabi nuh
alaihis salam berdakwah siang dan malam kepada orang yang sama! Agar mereka
mengikuti jalan yang telah ditetapkan Allah bagi mereka! Bukankah ini usaha,
upaya rekruitmen? Aku jawab tegas, YA!
Ini baru
tentang Nuh, kita tahu kan kisah Ibrahim dengan bapaknya? Bukan sekedar
menyampaikan dakwah dan berlepas diri!
Dakwah adalah –harapan-
rekruitmen! Camkan itu! Sebab jika anda hanya berharap orang sudah pernah
dengar dan tak ada niat dan harapan agar mereka mendengarkan dan mengikuti apa
yang kita dakwahkan maka semangat dakwah kita hanyalah seujung kuku (itupun
kalau masih ada). Melahirkan orang yang suka menyalahkan!
“Ah, padahal
dail-dalilnya jelas, masa tidak diikuti!”
“Ah, saya sudah
sampaikan, terserah mereka mau ikut atau tidak!”
Saudaraku. Berdoalah
agar mereka (Mad’u) mengikuti apa yang anda serukan! Rekrut mereka untuk
menjadi ahli surga. Upayakan semaksimal mungkin agar anda berdakwah dengan
baikagar mereka berkeinginan seperti anda, seorang tullabul ilmi, atau bahkan
ulama!
@Baity,
Ditemani Istri Tercinta ^_^
0 comments:
Post a Comment