Social Icons

Pages

Labels

Wednesday, May 14, 2014

Ibarat Sore atau Pagi!




Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Al Hadiid ayat 16)

Saudaraku yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, kehidupan kita di dunia ini adalah perjalanan yang sangat singkat. Ia hanyalah seperti waktu pagi atau sore hari.

Lihatlah waktu sore, ketika kita tengah pulang dari mencari nafkah. Belum lagi kita sempat merebahkan tubuh untuk istirahat, maka waktu maghrib telah datang menyapa. Begitu pula waktu pagi. Baru sejenak kita menjemur diri di bawah hangatnya mentari pagi, terik sudah duluan memanasi.

Itulah perumpamaan kehidupan dunia.

Mari kita merenung baik-baik. Usia kita yang sudah kepala dua, tiga, atau empat, seakan baru kemarin saja kita menjadi bocah. Segala pengalaman hidup yang telah terlewat masih teringat dalam diri. Mengingat waktu kita masih bocah TK yang mengelap ingus dengan lengan kita. Kita pun belum lupa dengan masa SD yang sangat suka dengan film-film power rangers dan semisalnya. Masuk usia SMP, kita mulai “mengenal” laki-laki dan perempuan. Seterusnya sampai kita SMA pun masih terngiang di telinga dengan sebuah bait-bait nyanyian “Tiada masa paling indah, masa-masa di sekolah, tiada kisah paling indah, kisah kasih di sekolah”


Coba perhatikan, bukankah kenangan-kenangan itu masih ada di pikiran kita? Bukankah seakan ia barulah terjadi kemarin sore? Dan pada hari ini, kita telah memiliki “pendamping” di rumah padahal kemarin-kemarin kita masih semangat untuk cerita-cerita walimah di sela-sela waktu kuliah? Eh, tau-taunya hari ini kita sudah punya 3 (tiga) orang mujahid dan 2 (dua) orang mujahidah.

Masih ingat kan, dulu kita masih suka main ular tangga di dalam kelas saat masih jam sekolah. Main petak umpet di sore setelah beristirahat di siang hari. Eh, tah-taunya hari ini sudah ada yang jadi menejer sebuah perusahaan di timur tengah, padahal baru kemarin sore kita main jual-jualan sama-sama.

Saudaraku, waktu kita di dunia ini memang sangat singkat! Bukan hanya di sisi Allah, bahkan bagi kita pun masa ini sangat singkat sekali. Tatkala uban sudah memenuhi hampir setengah dari kepala, mungkin ada yang berpikir dan berdoa, “Ya Allah, tambahkanlah umur ku walau sebentar saja agar dapat melihat cucu-cucuku jadi sarjana.” Kita merasa waktu yang ada di dunia tidak cukup untuk merasakan kenikamatnya.

Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari. (QS. An Nazi’aat ayat 46)

Tak ubahnya hanya seperti waktu sore atau pagi hari saja. Itulah kehidupan kita di dunia. Maka, pergunakanlah untuk hal yang bermanfaat. Mempersiapkan bekal untuk negeri akhirat. Negeri asal kita yang sebenar-benarnya. Negeri yang tidak ada batas waktu untuk tinggal di dalamnya. Negeri yang Cuma punya dua muara, Surga atau Neraka!

Saudaraku, rasa takut dan derita di dunia tidaklah seberapa maka bersabarlah darinya, bahagianya pun hanyalah sementara maka syukurilah apa yang ada. Jika kita menganggap siksanya sudah luar biasa, ketahuilah! Agar engkau jangan rugi 2 kali nantinya. Bahwa maksiat yang dilakukan di dunia, akan dibalas dengan siksa yang lebih keras dari siksa di dunia. Dan nikmat yang engkau dapat di dunia ini janganlah berbangga atasnya. Syukurilah karunia Allah sebab nikmat akhirat jauh lebih indah dan mulia.

Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). (QS. Adh Dhuhaa ayat 4)

Berbekallah, dan sebaik-baik bekal adalah Taqwa!


@Masjid Nurul Tarbiyah FIP UNM, Menanti Seorang Kekasih

0 comments:

Post a Comment