Social Icons

Pages

Labels

Wednesday, September 23, 2015

DARI MANA DATANGNYA REZKI?

Bismillah.
Ba’da tahmid wa salawat.
Tulisan ini bukan tentang nama seseorang, yang sering menimbulkan kontroversi ketika ia disebutkan dalam absen-absen kelas. Sebagaimana jika seorang temanmu bernama Anugrah namun ternyata ia adalah seorang laki-laki. Bukan juga membahas tentang bagaimana penyebutan kata ini, apakah e “apel” atau e “pepet”. Namun tulisan ini berisi sedikit pengalaman dari penulis. Baik sebagai pelaku atau sebagai seorang observer. Kali ini kita akan membahas tentang rezki.
Dari mana datangnya reski.
Dan semoga bermanfaat untuk readers.
Berdasarkan pengalaman yang kami dapati. Rezki itu datang dari banyak tempat dan pintu. Disebutkan dalam banyak ayat dan hadits, namun pada kesempatan ini kami mencoba untuk menuliskan hanya yang bersumber dari al Quran.

Dari mana datangnya rezki?

Sadar atau tidak, bahwa sebagai seorang aktivis dakwah, terkadang kita memegang uang yang melimpah, entahkah dari orang tua, sanak family, atau dari usaha kecil-kecilan (yang terkadang kita tidak prediksi akan menghasilkan uang sebanyak itu). Apa kuncinya? Yah, sebagai seorang yang sedikit memahami dakwah ini, tentunya kita selelu mengembalikannya kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

1.      Reski itu berasal dari Iman dan Taqwa.
Allah subhanahu wata’ala menjelaskan dalam ayat dibawah ini bagai mana kekuatan iman dan taqwa itu mempengaruhi reski (rahmat) bagi suatu kaum.
(Al A’raaf ayat 96)
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,….”
(Saba’ ayat 39)
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)." Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.
Implementasi dari iman dan taqwa begitu luar biasa. Mempengaruhi segala bidang dan sendi kehidupan. Kata لفتحنا عليهم بركت من السماء و الارض. Merupakan keumuman nikmat Allah subhanahu wa ta’ala, bukan hanya terbatas pada rezki saja.

2.      Berinfaq
(Al Fajr ayat 16)
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil), dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.

(Al Baqorah ayat 273)
(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.

Bukankah pada satu kebaikan Allah akan ganjar dengan sepuluh kebaikan? Secara logika, mungkin mustahil, namun Apa yang tidak bisa dilakukan oleh Allah, Rabbul ‘alamin?

3.      Nikah
An Nuur ayat 32
Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Logika sederhananya seperti ini. Seumpama anda adalah anak kost2an, maka yang dulunya anda butuh 2 rice cooker (pemasak nasi), namun setelah berkeluarga, anda hanya akan butuh 1 saja, dulunya butuh 2 kasur, sekarang bisa dalam satu kasur dan selimut, dan beberapa hal lainya yang dulunya butuh 2, sepiring berdua, segelas berdua, namun setelah menjalin mahligai rumah tangga, maka cukup satu saja, sudah cukup.

Silakah dicoba (dipraktikkan)!!!

0 comments:

Post a Comment