Al-Qur’an
merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasulullah saw. dan ditujukan
kepada seluruh umat manusia. Di dalamnya terkandung ilmu yang demikian luasnya,
yang apabila ditelaah dan dipelajari akan memberikan penerangan dan petunjuk
serta membimbing manusia menuju jalan yang lurus, yaitu mengantarkan manusia
kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu manusia
dituntut untuk mampu menggali pesan yang terkandung di dalam al-Qur’an secara
tepat dan benar terutama dalam menghadapi berbagai problema yang muncul di
zaman ini.
Kendatipun
posisi al-Qur’an begitu penting sebagaimana yang disebutkan di atas, untuk
memahami al-Qur’an secara tepat dan benar tidaklah mudah. Sistematika al-Qur’an
yang cukup unik adalah persoalan pertama yang muncul ketika memulai aktifitas
untuk memahami pesan al-Qur’an secara integral.
Baca juga: Di Sini Masalahnya!
Memahami
pesan al-Qur’an secara terpadu lewat pengungkapan rahasia sistematikanya adalah
sangat penting, sehingga orang tidak memandang bahwa dalam al-Qur’an selalu ada
yang kontradiktif. Kenyataan di lapangan, banyak orang yang tidak mengetahui cara
memahami al-Qur’an seperti ini, padahal cara ini sangat penting untuk menemukan
pesan-pesan Ilahi agar tercipta suatu rangkaian yang harmonis, yang dalam ilmu
al-Qur’an atau ‘ulum al-Qur’an disebut sebagai Ilmu Munasabah .
Ilmu
ini muncul karena kenyataannya, sistematika ayat atau surat dalam al-Qur’an
yang turun secara berangsur-angsur itu tidak didasarkan pada nuzulnya. Nabi
Muhammad saw. sendiri juga tidak pernah menjelaskan mengapa meletakkan wahyu
yang baru diterimahnya pada suatu surah.
Hal
ini tentu mengandung rahasia yang tidak dapat dibiarkan begitu saja dalam
memahami pesan-pesan Ilahi yang terdapat di dalam al-Qur’an, karena sudah pasti
bahwa suatu ayat tidak mungkin diletakkan berdekatan dengan ayat lain kalau
memang tidak memiliki relasi atau keterkaitan satu dengan yang lainnya.
Ketidaktahuan tentang letak susunan al-Qur’an itu dapat membuat seseorang
memahami ayat-ayat atau pesan-pesan Ilahi secara parsial. Sebagai akibatnya
mereka akan melihat ayat yang satu dengan ayat yang lain saling bertentangan
atau tidak sesuai dengan susunannya. Jika hal ini dibiarkan terus menerus akan
mengakibatkan pemahaman yang fatal terhadap pesan-pesan yang terkandung di
dalam al-Qur’an. Di sinilah letak pentingnya mempelajari dan mengetahui ilmu Munasabah
al-Qur’an.
Pada kesimpulannya bahwa Ilmu
Munasabah yang merupakan cabang ulum al-Qur’an, telah mendapatkan perhatian
khusus di kalangan para ulama. Sebab dengan ilmu ini dapat dijadikan sebagai
ilmu pencarian korelasi dan hubungan baik antara kata, ayat, maupun surah dalam
al-Qur’an. Hal ini bertujuan agar bisa lebih memahami al-Qur’an tersebut secara
utuh dan menyeluruh terutama dalam penafsiran.
Di
dalam ilmu Munasabah dapat dikelompokkan pada beberapa macam bentuk Munasabah yakni,
Munasabah antar ayat, Munasabah antar surah, Munasabah antar permulaan surah
dan penutup surah sebelumnya, Munasabah antara awal surah dan akhir surah.
Urgensi
mempelari ilmu Munasabah al-Qur’an diantaranya; 1. Menemukan
makna ayat yang tersirat dalam susunan dan urutan kalimat-kalimat, ayat-ayat,
dan surah-surah al-Qur’an sehingga bagian-bagian dari al-Qur’an saling
berhubungan dan tampak menjadi satu rangkaian yang utuh dan integral. 2. Mempermudah
pemahaman al-Qur’an. 3. Menolak
tuduhan bahwa susunan al-Qur’an saling bertentangan atau kontradiktif.
0 comments:
Post a Comment