Beberapa waktu ini, sebagian
warga Indonesia disibukkan dengan pendaftaran lowongan pekerjaan yang
terselenggara serentak secara Nasional. Tidak tanggung-tanggung, mereka yang
sudah punya pekerjaan tetap juga turut serta mendaftar dalam lowongan tersebut.
Tidak salah lagi, lowongan yang dimaksud adalah lowongan kerja untuk menjadi
Abdi Negara.
Banyak motif yang menjadi alasan
mengapa seseorang mencoba keberuntungannya untuk menjadi Aparatur Sipil Negara
ini. Ada yang mendafar karena permintaan orang tua, ada pula yang mendaftar
hanya sekedar iseng untuk mengetahui bagaimana seleksi berlangsung, dan ada
pula yang beralasan ikut karena “harapan masa tua” yang dianggap menjanjikan.
Mungkin ada ribuan alasan lagi yang bersifat pribadi mengapa seseorang mengikuti
seleksi penerimaan Pegawai Negeri Sipil itu.
Hal yang sangat disayangkan,
mendaftar dalam lowongan kerja ini tidak jarang membawa seseorang kepada
perkara yang terlarang di dalam agama. Sebagai contoh, kejadian yang terjadi di
kota Madiun saat pelaksanaan SKD (Seleksi Komptensi Dasar), pelaksana tes CAD
(Computer Assisted Test) CPNS menemukan belasan peserta membawa jimat yang
didapat pada saat penggeledahan sebelum peserta memasuki ruang ujian.